Tips Jitu Memilih Reksadana

     
Reksa Dana

   ‘Tak kenal maka tak sayang.’ Peribahasa ini sangat kental dengan bagaimana sesuatu hal bisa memengaruhi minat seseorang. Tanpa mengenal, akan sulit sebuah keputusan diambil. Sama seperti halnya memutuskan untuk membeli produk A, misalnya, orang bisa ragu untuk memutuskan membeli atau tidak sebelum tahu persis tentang produk itu.

      Sebagai contoh Anda akan membeli mesin cuci. Tentu Anda sudah tahu apa itu mesin cuci, fungisnya, kisaran harganya, hingga di mana dapat membelinya.
Begitu pun dengan investasi, tanpa mengenal lebih dulu seputar investasi, orang juga akan cenderung eggan melakukannya. Umumnya, menabung –secara konvensional- adalah satu-satunya cara bagaimana menempatkan dan menyimpan uang yang diperoleh.
        Ada dua jenis investasi, yakni riil dan non riil (investasi keuangan). Untuk  sendiri banyak macamnya, mulai dari deposito, reksa dana, obligasi, dan saham. Bila Anda sudah mulai tertarik dengan yang namanya investasi di sektor keuangan, bisa memilih instrumen yang sesuai dengan kebutuhan. Artinya kenalli risikonya.
Bagi Anda yang sama sekali belum pernah berinvestasi di instrumen tersebut, jangan takut dan mengurungkan niat hanya karena tidak tahu caranya. Salah satu investasi yang bisa dilakukan bagi pemula adalah reksa dana, karena dianggap sebagai investasi yang paling mudah dijangkau dan dilakukan oleh para investor pemula.
         Lantas apa saja cara jitu berinvestasi di reksa dana bagi Anda yang pemula tanpa rasa khawatir dengan modal yang juga terjangkau? Simak tips berinvestasi di reksa dana berikut.Ada banyak ditemui istilah-istilah dalam laporan transaksi dari investasi keuangan, salah satunya adalah NAB (Nilai Aktiva Bersih) dan UP (Unit Penyertaan).

NAB adalah jumlah dana yang dikelola dalam suatu reksa dana, dan biasa disebut asset under management. Biasanya ini mencakup kas, deposito, saham, dan obligasi.
UP yaitu satuan ukuran yang menunjukkan jumlah penyertaan yang dimiliki investor, atau kata lainnya adalah NAB yang dipecah-pecah ke dalam instrumen investasi yang dikelola reksa dana.
NAB/UP adalah nilai aktiva per uni penyertaan. Pengertiannya adalah harga dan transaksi yang dilakukan berdasarkan nilai suatu reksa dana.
Subscription adalah biaya untuk membeli reksa dana. Besaran biaya biasanya antara 0% hingga 5%.
Redemption yaitu biaya untuk menjual reksadana dan biayanya juga antara 0% hingga 5% dari nilai investasi.
Prospektus adalah berisi profil perusahaan dan laporan keuangan tahunannya sebagai gambaran nilai saham perusahaan tersebut. Ini biasanya sebagai acuan untuk menentukan pilihan reksa dana jenis apa yang akan dipilih.
Manajer Investasi merupakan manajemen profesional yang mengelola dana investasi yang ditempatkan.
Bank Kustodian adalah lembaga keuangan yang menjadi administrator, pengawas, dan menjaga aset dari dana yang diinvestasikan.
Portofolio Efek adalah kumpulan surat berharga termasuk saham, obligasi, dan unit penyertaan reksa dana yang telah dijual.
Transaksi Disbursement merupakan transaksi pembayaran atau pencairan dari sebagian unit yang dimiliki investor. Tentu yang membayar perncairan ini adalah Manajer Investasi yang diinstruksikan kepada Bank Kustodian untuk diberikan kepada investor.
Transaksi Switching adalah pengalihan dari reksa dana tertentu ke jenis reksa dana lainnya oleh investor.
KIK atau kontrak investasi kolektif ini merupakan bentuk dari reksadana berupa kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian.

Referensi:https://www.cermati.com/artikel/tips-jitu-investasi-reksa-dana-bagi-para-pemula